Kopi, Minuman Nikmat yang Bermanfaat
KOPI adalah minuman yang paling sering dikonsumsi selain air putih dan teh. Minuman ini berasal dari seduhan biji kopi yang sudah melewati proses pengolahan hingga menjadi bubuk. Pengolahan yang tepat akan menghasilkan kopi dengan aroma dan cita rasa yang khas, yang digemari oleh segala usia. Kopi mengandung beberapa komponen kimia yang dapat membahayakan, tetapi juga bisa menguntungkan bagi kesehatan pecinta kopi. Beberapa di antaranya adalah kafein, asam klorogenat, karbohidrat, dan asam amino. Dahulu kopi hanya tersedia di warung dan hotel saja. Namun seiring berjalannya waktu dan hadirnya gerai kopi internasional di Indonesia, gerai kopi lokal kian menjamur bahkan kini kopi menjadi gaya hidup sebagian masyarakat Indonesia. Salah satu alasan kopi banyak digemari adalah karena kemampuannya dalam menghilangkan rasa kantuk yang dapat mengganggu aktivitas. Rasa kantuk dapat hilang dengan bantuan kafein yang terkandung dalam kopi. Kafein bekerja dengan memblokir reseptor adenosin pada otak yang berfungsi mengatur siklus tidur kita. Reseptor ini umumnya berikatan dengan adenosin, hormon perangsang kantuk, yang membuat reseptor menjadi aktif, sehingga memperlambat aktivitas saraf dan meningkatkan rasa kantuk. Selain menjadi penghilang rasa kantuk, masih banyak lagi manfaat kopi yang jarang diketahui banyak orang, terutama efek jangka panjangnya terhadap otak. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut: Mencegah Alzheimer Alzheimer merupakan salah satu jenis demensia yang umum diderita. Penyakit progresif yang dapat menurunkan kemampuan kognitif seperti daya ingat ini, dapat dicegah dengan mengonsumsi kopi. Asam klorogenat dan asam caffeic yang merupakan antioksidan, adalah komponen lain dalam kopi yang mampu mengurangi risiko Alzheimer. Orang yang mengonsumsi 2-3 cangkir kopi dalam sehari, memiliki kemungkinan yang lebih kecil mengalami demensia. Mencegah Parkinson Parkinson adalah penyakit yang terjadi karena adanya kerusakan sel saraf pada otak, yang berfungsi untuk memproduksi dopamin. Sel saraf yang rusak atau mati, mengakibatkan berkurangnya produksi dopamin, sehingga gerak tubuh menjadi tidak normal. Pengidap parkinson biasanya mengalami gejala umum seperti kaku otot, tremor, ketidakseimbangan tubuh, kehilangan ekspresi, dan lainya. Minum kopi 1-3 cangkir sehari bisa mengurangi risiko parkinson 50-80%. Perpaduan kafein dan seyawa EHT (Eicosanoyl-5-hydroxytryptamide) pada kopi, dapat mengurangi penumpukan protein di otak, yang menjadi salah satu faktor penyebab peningkatan risiko parkinson. Selain itu, EHT juga mampu melindungi saraf, sehingga memperlambat munculnya parkinson. Membantu Pengidap Huntington Penyakit huntington disebabkan oleh mutasi yang terjadi pada gen IT15 (huntingtin), gen yang memberi instruksi pembentukan protein huntington, sehingga penyakit ini tidak dapat dicegah atau disembuhkan. Huntington dapat berkembang karena protein mutagen bersifat neurotoksik, bisa mengakibatkan kerusakan sistem saraf pusat. Kafein pada kopi dapat membantu menaikan protein pelindung saraf pada otak yang hilang karena kondisi neurodegeneratif seperti penyakit huntington. Akan tetapi, pengonsumsian kopi dalam sehari harus dalam batas wajar, agar tidak menimbulkan efek yang tidak diinginkan. Mengonsumsi kafein dalam jumlah tinggi (400-800 mg) dalam sekali minum tanpa henti, akan menimbulkan rasa cemas, gugup, insomnia, dan bahkan takikardia. (*) * Penulis : Fayza Maulidya, Mahasiswi S1 Prodi Teknologi Pangan Universitas Padjajaran (Unpad).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: